Asal. Lahir
di Kuta Blang 37 tahun lalu, sebuah gampong/desa di wilayah Kecamatan Banda Sakti
Kota Lhokseumawe Aceh yang memiliki sejarah panjang. Menurut riwayatnya Gampong
Kuta Blang telah ada sekitar tahun 1824 disaat Sultan Muhammadsyah berkuasa
sebagai Sultan Aceh. Merupakan salah satu gampong tertua di kawasan Samudera pasee
(Aceh Utara-Lhokseumawe). (baca: kutablanglsm.blogspot.com)
Masa
kecil saya lalui di gampong “elit” ini dengan penuh suka cita, Kuta Blang secara geografis
terletak sangat strategis di jantung Kota Lhokseumawe, disini terdapat pusat
kegiatan perbankan, beberapa kantor/instansi pemerintahan, rumah sakit swasta
dan pasar tradisional (inpres), dilalui jalan protokol, padatnya permukiman
warga, masyarakat umum maupun para pejabat antusias untuk menetap disini
disamping karena alasan tersebut juga karena kualitas air tanahnya yang nomer
wahid dan akses yang relatif mudah ke seluruh pelosok kota. (baca: kutablanglsm.blogspot.com)
Kecintaan
dan emosionalitas saya terhadap gampong ini tidak terlepas dari peran almarhum Ayah
(meninggal November 2016) yang sejak muda telah berkiprah dan menjadi Imum
Meunasah/Gampong lebih dari 15 tahun, disela-sela kesibukannya bekerja sebagai guru agama di Sekolah Dasar, bertukang dan mengayomi masyarakat, Ayah banyak bercerita tentang sejarah,
tokoh-tokoh dan hal-hal prestise lainnya yang secara tidak langsung melucut semangat
saya untuk menggali dan melanjutkan pengabdiannya dengan cara dan potensi
sesuai bidang yang saya kuasai.
Pendidikan dan Jak beut. Pendidikan
dasar dari SD sampai SMA saya tempuh di Lhokseumawe (SDN 1 Kuta Blang, SLTPN 1 Lhokseumawe
dan MAN Lhokseumawe), selain pendidikan formal saya juga melalui pendidikan “beut
aleh ba” di Balai Pengajian Tengku perempuan yang sepuh, kami memanggilnya "Mi Bayah" Kuta dan atas dorongan Bang Nofit
(Tgk. Abdul Malik) bersama beberapa teman sejawat kami melanjutkan “jak beut” ke Dayah
Darul Yaqin pimpinan Tgk. Ibrahim Abidin (Abu Ulee Jalan) sampai menjelang
tamat SMA. Masa-masa tersebut saya lalui dengan penuh suka cita seperti anak
pada umumnya.
Hobby. Proses
pendidikan yang panjang dan keadaan sosial kemudian membentuk pola pikir dan perilaku
saya. Saya sangat tertarik dengan hal-hal sosial, hukum bahkan politik dan ternyata berpengaruh terhadap jenjang study saya selanjutnya. Dari
sisi kegemaran mungkin tidak terlalu spesial dimana setiap anak hampir semuanya menyukai
sepak bola, namun yang berbeda adalah menjadi pemain sepak bola hampir menjadi prioritas/cita-cita saya
kala itu (SMP dan SMA). Semangat bermain sepak bola dengan mengikuti berbagai
seleksi dan turnament antar sekolah dan antar kampung menjadi kenangan manis, sebelum akhirnya saya putuskan untuk "berhenti" mengejar mimpi itu dan melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Unsyiah Banda Aceh. Selain sepak bola
saya juga menggemari seni tari tradisional Aceh seperti Rapai geleng, Saman dan Likok
pulo dengan bergabung bersama Sanggar Asy Syamsu Kuta Blang kala itu di asuh
oleh Bang Abdul Fatah.
Aktivitas saat kuliah. Saat
kuliah di Banda Aceh (tahun 2005) saya aktif di berbagai organisasi baik
internal maupun eksternal kampus, hal ini semakin mengasah wawasan dan menambah
pengalaman saya di berbagai bidang. Imbasnya saya mulai jarang masuk kuliah
dikarenakan aktifitas saya diluar kegiatan kuliah, namun nilai akademis saya
tetap stabil walaupun tidak terlalu memuaskan. Aktifitas yang paling menyita
waktu adalah saat menjadi pengurus BEM, DPM, Paguyuban Mahasiswa (IMPKL), HMI, aktifitas
di Sanggar tari kampus dan luar kampus serta beberapa kali berkesempatan
mewakili Kampus mengikuti berbagai ajang nasional. Tapi berbagai aktifitas tersebut
tidak menghambat untuk menyelesaikan kuliah selama 5 tahun (idealnya 4 tahun). hehee..
Mengajar di Kampus. Tahun
2011 saya memutuskan pulang kampung ke Lhokseumawe, aktifitas pertama saya
adalah mengajar di Kampus STIE dan STIA Lhokseumawe, Kak Yunilda (kakak leting
saat di MAN) menjadi orang yang berjasa mengenalkan kepada dunia akademis, saat
beliau menjadi pengurus kampus tersebut saya diberikan kesempatan untuk
mengajar walaupun saya belum berpengalaman dan mahasiswa yang saya hadapi kebanyakan
lebih layak saya panggil Bapak/Abang atau Ibu/Kakak.
Mengenal politik. Menjelang
Pilkada 2012, momentum awal saya mengenal dunia politik. adalah H.
Nazaruddin Ibrahim (sepupu sekaligus “mentor” hukum dan politik saya), seorang
Pengacara, Mantan Ketua KPU, aktifis HAM dan lulusan S2 Amerika dengan segudang ilmu dan
pengalamannya mengajak saya “berjuang” dan “belajar” di layar politik saat
beliau maju sebagai salah satu Calon Walikota Lhokseumawe. Saya mengenalnya
sejak kecil dan sering berdiskusi berbagai hal yang mencerahkan pola pikir dan
semangat belajar. Saya juga ingin katakan bahwa beliau adalah salah satu
inspirator saat memantapkan pilihan kuliah di Fakultas Hukum.
Aktif di Gampong. Dunia
akademis dan politik saya lalui secara bersamaan. Sementara di Gampong
kelahiran saya di Kuta Blang saya mulai aktif menjadi bagian dari Pengurus
Pemuda, Membina sanggar tari Maharaja selama hampir 4 tahun, mengajar anak-anak
Meudikee dan Meudalae di Masjid, Membantu pemerintah gampong menyelenggarakan
berbagai event keagamaan, kepemudaan dan ajang pemilihan keuchik, mengembangkan dan mengelola sistem komunikasi dan media sosial gampong (https://kutablanglsm.blogspot.com/) serta mengelola BUMG bersama Bang Yul Azmi yang menjadi partner sekaligus sahabat
dalam beraktifitas di Gampong. hehee..
Kepemiluan dan Pendidikan Advokad. Pertengahan
tahun 2014, selesai melaksanakan tanggung jawab sebagai Panwaslu
Kecamatan Banda Sakti dan mengajar di Politeknik Lhokseumawe sebagai dosen
Pengganti, saya menuju Jakarta untuk pertama kali setelah selesai kuliah.
Hehee. Selama satu bulan disana saya mengikuti Pendidikan Khusus Profesi
Advokad (PKPA) sekaligus wara-wiri di ibukota, melihat kota jakarta dari dekat
dan “belajar” banyak hal dari kehidupan sosial disana. Sepulangnya saya kembali
beraktifitas di Gampong dan tahun 2015 mengikuti Ujian Profesi Advokad sebagai
jembatan saya untuk menjadi seorang Advokad walaupun setelah itu saya vakum
karena lebih tertarik untuk “bekerja” sebagai Penyelenggara Pemilu (PKK
Banda Sakti Pilkada 2017; http://ppkbandasakti.blogspot.com/).
Kantor Keuchik dan Menikah. Selesai
gelaran Pilkada 2017, saya “kembali” ke gampong dengan status sedikit
berbeda dari sebelumnya, yakni berada dalam sistem pemerintahan Gampong sebagai
Kaur Pemerintahan yang saat itu kondisinya sedang “bermasalah”
dikarenakan persoalan internal gampong ditambah dengan mundurnya beberapa
kaur/kasi sehingga membuka ruang untuk saya mengabdi untuk gampong secara lebih
konkret. Di tahun ini juga salah satu moment spesial dalam hidup saya adalah
Menikah dengan Ibu dari anak saya saat ini yaitu Desi Emilda, seorang bidan
dari Lhoksukon. hehee..
Gagal naik kelas. Saat
pemilu 2019, lagi-lagi moment ini saya manfaatkan dengan terlibat kembali
sebagai Panwaslu Kecamatan (http://panwaslubs2019.blogspot.com/), setelah sebelumnya mengikuti seleksi Pawaslu Kota
Lhokseumawe dan hanya mampu nangkring di posisi 6 besar sekaligus mengubur mimpi
untuk naik kelas ke tingkat Kota. Hehee.. meski demikian amanah tersebut saya
jalani dengan maksimal berbekal pengetahuan Hukum kepemiluan dan pengalaman
sebelumnya.
Kembali ke ruang kelas. Pasca
pemilu, saya melanjutkan study
pascasarjana di IAIN Lhokseumawe prodi Hukum Keluarga Islam guna mendalami kembali materi-materi KeIslaman dan alasan lain adalah tuntutan dunia akademik yang mewajibkan dosen bergelar S2. Hahah.. namun sampai biografi ini di perbarui di bulan juni tahun 2023 sy belum menyelesaikan perkuliaahan tersebut.. wkwkw
InsyaAllaah. Selain
ekpektasi tersebut, saya juga kembali menghidupkan asa yang lama
terpendam. Hehe, yakni menjadi seorang Advokad atau Aktifis LBH dengan bergabung bersama Yayasan
Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Utara. Kenapa di Aceh Utara? ya sejak awal tahun 2020 saya adalah Warga Kabupaten Aceh Utara secara de Jure,
sedangkan secara de facto saya masih planga-plongo di seputaran Aceh Utara dan di Lhokseumawe bersama sahabat saya Nurdhia Ikhsan kami merintis sebuah Kantor Hukum (Pengacara & Konsultan Hukum) ASA Law Firm. Mudah-mudahan kami bermanfaat untuk Agama, Nusa dan Bangsa.. Aamiin..
Wassalam, semoga menginspirasi. :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar